Kamis, 01 Oktober 2009

Kristen siaga.

Teman-teman pasti ingat salah satu motto yang sedang terkenal saat-saat ini “Desa siaga”, teman-teman tentu sering mendengar dan melihat motto itu dalam iklan-iklan ditelevisi. Sebutan desa siaga diberikan kepada desa yang mau berbenah diri dan menjadikan desa nya menjadi desa yang selalu siap untuk menghadapi saat-saat ketika terjadi suatu peristiwa ataupun musibah yang membutuhkan pertolongan dengan segera.
Demikian juga seharusnya kita sebagai orang Kristen. Tentunya kita telah sering membaca dan mendengar khotbah-khotbah tentang kerajaan Allah, dimana jelas dituliskan disana Yesus selalu memerintahkan kita sebagai murid-muridNya untuk selalu waspada dan siap sedia untuk menyambut kerajaan Allah. Memang permasalahannya tidak ada seorangpun dari kita yang tahu kapan waktu tepatnya kerajaan Allah itu datang kembali, bahkan ada orang yang berseloroh, “kayaknya kata-kata Yesus dalam perikop-perikop tentang kerajaan Allah itu sudah lama sekali, dari jaman Yesus masih melayani di dunia, sampai ketika Alkitab mulai ditulis sampai saat sekarangpun kerajaan Allah masih belum datang, jadi yah santai dulu aja sebentar toh dari dulu-dulu kerajaan Allah belum datang-datang juga.”. memang mungkin kata-kata itu tadi hanya sebagai lelucon yang diucapkan orang tadi, tapi coba teman-teman bayangkan seandainya lelucon itu ditangapi serius dan membuat kita berpikir bahwa kerajaan Allah memang masih jauh dan belum akan datang kembali dalam waktu dekat ini, maka sudah pasti kita tidak akan menjadi orang Kristen yang siaga seperti perintah Yesus.
Saya ada cerita, ketika saya dan beberapa teman saya sempat berlibur ke puncak saat waktu bukan liburan panjang atau liburan anak sekolah, kami melihat banyak sekali villa-villa yang sedikit kotor dan agak kurang terawat, tapi disekitar situ pula kami melihat ada sebuah villa yang tampak berbeda, villa yang satu ini tampak bersih sekali dan sangat terawat. Dikesempatan lain kami juga sempat berlibur ke puncak dan kebetulan kembali kesekitar villa-villa yang beberapa waktu lalu tampak sedikit kotor dan agak kurang terawat itu, kali ini kami datang bertepatan dengan musim liburan panjang, kami sedikit bingung ketika melihat villa-villa yang beberapa waktu lalu tampak sedikit kotor dan agak tidak terawat mendadak berubah total menjadi sangat indah dan seolah-olah terawat setiap hari. Dengan sedikit bingung kami mencoba menuju villa yang beberapa waktu lalu menjadi satu-satunya villa yang terlihat rapih dan terawat, kebetulan kami bisa bertemu dengan seorang yang bertugas menjaga dan merawat villa itu. Kami mulai bertanya apakah villa-villa yang lain yang ada disekitar situ tidak ada yang menjaga dan merawat setiap hari, jadi baru kelihatan terawat ketika musim liburan saja ketika pemilik villa nya datang??, penjaga itu menjawab kalau sebenarnya villa-villa didaerah itu semuanya memiliki penjaga yang bertugas merawat villa-villa itu setiap hari. Lalu kami Tanya lagi, “kalau begitu mengapa waktu hari-hari biasa diluar musim liburan, villa-villa itu terlihat kotor dan agak tidak terawat??”, penjaga ini menjawab “yah karena para penjaga villa yang lain itu sudah tahu kalau si pemilik villa pasti hanya datang ketika musim liburan saja, jadi hari-hari biasa nya para penjaga itu lebih sibuk dengan urusannya masing-masing dan tidak memperdulikan keadaan villa yang dijaganya sampai waktu mendekati musim liburan, ketika mendekati musim liburan itulah baru mereka berbenah membersihkan villa-villa itu agar terlihat indah dan selalu terawat”. Lalu kami bertanya lagi, “kalau begitu pemilik villa yang bapak jaga ini sering datang diluar waktu liburan panjang yah, karena kami lihat di hari-hari biasa juga villa ini tetap terlihat rapih dan terawat??” Penjaga ini menjawab “ justru pemilik villa ini telah beberapa tahun ini tidak pernah datang kesini meskipun waktu liburan panjang, dia hanya selalu mengirim uang gaji saya melalui bank saja”. Jawaban penjaga villa ini membuat kami heran dan kembali bertanya “kalau begitu bapak merawat villa ini setiap hari dengan harapan kalau besok pemilik villa ini mendadak datang ia akan mendapati villa nya bersih dan terawat??” penjaga ini menjawab “oh saya bukan berharap kalau besok pemiliknya datang tapi hari ini pemiliknya datang, ketika pagi saya selalu berharap kalau hari ini pemilik villa ini datang, bukan berharap datangnya besok, karena kalau saya berharap si pemilik villa akan datangnya besok maka bisa saja dari pagi sampai malam hari itu saya santai-santai saja dan baru berberes dan bersih-bersih villanya pada besok paginya saja. Setiap hari saya selalu berharap kalau si pemilik itu akan datang pada hari ini juga sehingga setiap hari saya selalu bersiap menunggu kalau-kalau benar si pemilik villa itu akan datang. Dengan demikian ia akan melihat kalau saya benar-benar bekerja menjaga dan merawat villanya dengan baik”.
Teman-teman, mungkin cerita tadi kita anggap hanya cerita biasa, tapi coba kita simak dan pahami reaksi penjaga villa yang selalu berharap si pemilik villa datang pada hari itu juga.
Seperti inilah yang diminta oleh Yesus ketika Ia menjelaskan tentang kerajaan Allah. Ia ingin kita selalu siap dan siaga, seperti hal nya penjaga villa tadi, Yesus ingin kita siap dan siaga seolah-olah kerajaan Allah datang hari ini juga, bukan besok-besok bukan minggu depan atau juga bukan bulan depan. Ia ingin kita siap menyambut kerajaan Allah dengan kesiapan penuh, bukan dengan kebingungan karena kita tidak siap. Bayangkan seandainya kita menganggap kerajaan Allah datangnya besok, maka mungkin sekali hari ini akan kita isi dengan santai-santai, kita melakukan semua hal yang menyenangkan hati kita saja, kita tidak perduli dulu dengan hati Tuhan. Nah coba bayangkan justru ketika kita tidak siap itulah waktunya kerajaan Allah datang kembali, apa yang bisa kita pertanggung jawabkan kepadaNya?? Kita akan sama seperti perempuan-perempuan bodoh yang tidak siap dengan minyak dalam pelitanya untuk menyambut mempelai yang datang, sehingga kita akan seperti perempuan-perempuan yang bodoh itu, yang ditinggalkan karena ketidak siapan kita menyambutNya.
Teman-teman, kalau pemerintah sekarang-sekarang ini sedang mengalakan program desa siaga, maka marilah kita sebagai orang-orang Kristen turut mengalakan program Kristen siaga, marilah kita siap siaga menjadi Kristen yang melakukan segala perintah Tuhan 24 jam penuh 7hari dalam seminggu. Marilah kita belajar dari seorang penjaga villa itu, yang selalu berharap dan menganggap bahwa tuannya si pemilik villa akan datang hari itu juga, bukan besok atau hari-hari lain, sehingga ia akan dengan siap siaga menanti-nanti kedatangan tuannya dengan siap dan selalu melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, sehingga ketika tuannya tiba ia dapat mempertanggung jawabkan segala tugas yang telah diberikan oleh tuannya itu.
Oleh karena itu teman-teman, marilah mulai hari ini kita belajar menjadi seorang Kristen yang siaga, orang Kristen yang selalu berpikir bahwa hari ini adalah waktunya kerajaan Allah datang kembali, sehingga dengan pemikiran itu akan membuat kita selalu siap dan siaga untuk senantiasa melakukan segala perintahNya. Sehingga dengan demikian, dengan kesiapan dan kesiagaan seperti itu, kita akan selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan hatiNya, Sehingga ketika Ia datang kembali, kita siap untuk mempertanggung jawabkan segala perintah yang telah Ia berikan kepada kita selaku Anak-AnakNya.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar