Senin, 12 Oktober 2009

Kecewa Berat.

Sebagai manusia tidak ada seorangpun yang tidak pernah merasakan kecewa dalam hidupnya. Tentu saja tingkat kekecewaan orang itu bisa berbeda-beda, ada yang hanya sedih sebentar saja lalu melupakan apa yang baru saja ia alami, ada yang sedih sampai menganggis berjam-jam lalu baru bisa melupakan apa yang dialami, tapi ada juga yang sedih dan walaupun sudah nanggis berjam-jam namun belum mampu melupakan apa yang sudah ia alami bahkan kejadian itu membuatnya mendendam dan selalu mengingat-ingat hal itu. Mungkin seperti itulah yang dapat digambarkan sebagai kekecewaan berat.
Kekecewaan itupun bisa terjadi karena apa saja, mungkin saja hal yang bagi orang lain kecil atau sederhana tapi bagi kita hal itu bisa menjadikan kita kecewa bahkan mungkin kecewa berat. Atau malah sebaliknya, hal yang kita anggap kecil dan sederhana tapi bagi orang lain justru itu dapat menimbulkan kekecewaan bahkan kekecewaan berat.
Kekecewaan itu bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Seseorang yang cuek dan acuh dalam hidupnya pun pasti pernah merasakan kecewa.
Kecewa biasanya timbul karena apa yang kita dapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan atau harapkan.
Kalau teman-teman sudah tahu kondisi fisik saya, pastilah teman-teman juga tahu mengapa dahulu saya sempat kecewa dengan segala obat-obatan dan pengobatan yang saya jalankan. Saya kecewa karena saya merasa semua obat-obatan yang saya minum dan semua tindakan pengobatan yang saya jalani tidak ada juga yang menunjukan setitikpun harapan kesembuhan pada fisik saya.
Banyak sekali hal-hal yang dapat membuat kita kecewa bahkan sampai kecewa berat. Itu juga yang saya pernah alami dan rasakan. Kita mungkin pernah kecewa dengan kesehatan kita, kita juga mungkin pernah kecewa dengan teman-teman atau bahkan sahabat-sahabat kita, kita juga mungkin pernah kecewa dengan saudara-saudara kita, kita juga mungkin pernah kecewa dengan keadaan ekonomi kita, kita juga mungkin pernah kecewa dengan pekerjaan kita, kita juga mungkin pernah kecewa dengan study kita, atau kitapun juga mungkin pernah kecewa dengan keadaan Negara kita. Banyak sekali hal-hal dalam hidup kita yang dapat membuat kita menjadi kecewa atau bahkan mungkin kecewa berat.
Bila teman-teman mau membedah Alkitab dengan lebih dalam lagi, tentunya teman-teman akan melihat mengapa Yudas mengkhianati dan menjual Yesus. Titik awal yang membuat Yudas melakukan itu adalah karena kekecewaan ia terhadap Yesus. Yudas kecewa dan bahkan kecewa berat kepada Yesus karena Yudas mengikuti Yesus karena ia berpikir bahwa Yesus adalah raja yang akan membebaskan bangsanya dari penjajahan Romawi. Yudas menginginkan Yesus menggunakan kekuatan untuk merebut dan membebaskan bangsanya dari penjajahan. Itulah yang membuat Yudas kecewa dan bahkan kecewa berat, Yudas tidak melihat tanda-tanda bahwa Yesus akan berbuat seperti yang Yudas inginkan yaitu menggunakan kekuatan untuk menjadikan Yesus raja dengan cara merebut dan membebaskan bangsanya dari penjajahan Romawi. Malah sebaliknya, Yesus selalu menunjukan kasih dalam setiap pelayanan dan pengajaranNya. Karena kekecewaan Yudas yang sangat besar itulah yang mendorong Yudas menghianati dan menjual Yesus.
Dari hal Yudas inilah kita dapat belajar, teman-teman dapat melihat bagaimana yang dilakukan Yudas karena kekecewaannya. Sadar atau tidak, kitapun mungkin pernah bertindak seperti Yudas, menjual Yesus karena kekecewaan kita. Ketika apa yang kita minta atau kita harapkan atau kita minta dalam doa kita ternyata tidak diberikan oleh Tuhan, kita lantas kecewa dan meninggalkan Tuhan. Kita tidak lagi mau kegereja, tidak lagi mau pelayanan, tidak lagi mau berdoa dan membaca Alkitab.
Kekecewaan apalagi sampai kecewa berat seringkali membuat kita tidak lagi bisa berpikiran baik terhadap apapun juga. Kekecewaan apalagi kekecewaan berat seringkali membuat pikiran kita menjadi tidak jernih memandang masalah yang ada. Kekecewaan berat itu juga memacu kita untuk bertindak berdasarkan emosi dan tanpa pemikiran yang benar, apalagi pemikiran tentang apa yang berkenan kepada Tuhan.
Kekecewaan seringkali mengacaukan pikiran kita, kita tahu apa yang Tuhan kehendaki atau inginkan dalam hidup kita, namun karena kekecewaan kita pada seseorang atau pada hal itu, akan membuat kita tidak lagi bisa berpikir dan melihat apa kehendak Tuhan dalam hidup kita, akhirnya kitapun tidak akan bisa melakukan apa kehendak Tuhan atau apa yang Tuhan ingin kita lakukan kepada orang tersebut atau kepada hal itu.
Kekecewaan adalah hal yang tidak mungkin dapat kita hindari dalam kehidupan kita, itulah kehidupan, tidak mungkin kita selalu mendapatkan atau menemukan apa yang kita inginkan atau harapkan. Namun tentunya ada cara untuk menghadapi kekecewaan itu sehingga kita tidak menjadi seperti Yudas yang juga menjual Yesus karena kekecewaan kita. Kita tidak boleh kalah pada kekecewaan ataupun kekecewaan yang berat. Bila dalam kekecewaan, kita menjadi orang yang lebih mengutamakan emosi dalam bertindak atau ketika dalam kekecewaan, membuat kita tidak lagi dapat berpikiran jernih untuk melihat apa kehendak Tuhan dalam kehidupan kita, itu artinya kita telah kalah oleh kekecewaan ataupun kekecewaan berat kita.
Marilah teman-teman, mulai hari ini kita isi hidup kita dengan Firman-firman Tuhan dan terus dengar-dengaran kepadaNya, sehingga ketika kita menghadapi kekecewaan atau menemui kekecewaan berat dalam hidup kita, kita telah memiliki cukup banyak bekal yaitu Firman-Firman Tuhan yang akan membantu kita dalam menghadapi dan melewati kekecewaan kita. Sehingga kita dapat menang dalam menghadapi kekecewaan berat kita dan membuat kita tetap dapat hidup seturut dengan kehendakNya dan tetap melakukan kehendakNya, sehingga akhirnya kita layak disebut Anak-AnakNya.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar