Senin, 21 September 2009

Kecil tapi berarti.

Pernahkah teman-teman merasa diri kalian kecil?? Mungkin Kecil dalam arti sebenarnya yaitu ukuran fisik kalian yang tidak tinggi atau lebih pendek dari ukuran tinggi orang-orang biasanya. Atau mungkin juga kalian pernah merasakan diri kalian kecil dalam arti teman-teman merasa diri teman-teman tidak berarti, tidak memiliki kemampuan apa-apa, tidak pintar dibandingkan dengan orang lain, atau tidak cakap secara fisik atau wajah kalian. Seringkali kita merasakan hal-hal kekurangan kita ini menjadikan diri kita kecil dimata orang lain, tapi tidak jarang juga justru anggapan dan penilaian-penilaian orang yang cenderung mengkecil-kecil kan kita karena kekurangan-kekurangan kita dan pada akhirnya membuat diri kita merasa kecil dimata orang lain atau orang tersebut. Semua manusia tidak ada yang sempurna, tapi ketika kekurangan atau ketidak sempurnaan kita itu dijadikan senjata oleh orang lain untuk menjelek-jelekan atau mengkecil-kecil kan kita maka mungkin saja perasaan minder, kecewa ataupun malu akan menguasai kehidupan kita. Bila sudah seperti ini, bila sudah timbul rasa malu, kecewa ataupun minder karena kekurangan kita, maka kitapun tidak akan merasa nyaman dengan diri kita dan bersyukur dengan keberadaan kita, kita akan menutup diri, bahkan mungkin kita akan menyalahkan Tuhan karena memberikan kita kekurangan atau keberadaan diri seperti ini. Bila itu yang terjadi maka mustahil kita akan dapat bersyukur lagi kepada Tuhan atas segala kebaikanNya kepada kita.
Mungkin kita sudah sering mendengar cerita tentang jari kelingking yang merupakan jari yang paling kecil diantara jari-jari kita yang lain namun jari kelingking itu juga berarti dan memiliki tugasnya tersendiri dalam susunan jari-jari kita. Bayangkan seandainya kita tidak memiliki jari kelingking maka tentunya kita akan merasakan ada yang tidak sempurna pada jari-jari kita walaupun keberadaan jari kelingking yang tidak ada itu merupakan jari yang paling kecil ukurannya dibandingkan dengan jari-jari yang lain.
Saya pernah mendengar cerita tentang satu keluarga yang memiliki tiga orang anak, namun keberadaan ketiga anak ini tidaklah sama, anak yang pertama dan kedua memiliki fisik yang bagus selain wajahya yang cakap, tinggi fisik anak pertama dan kedua ini pun cenderung sempurna dengan fisik badan yang tinggi. Sedang anak yang ketiga memiliki fisik yang tidak sebagus kakak-kakaknya, wajahnya tidak terlalu cakap dan ukuran badannya juga sangat pendek bila dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya. Kekurangan fisiknya ini yang membuatnya seringkali dihina dan diejek-ejek oleh teman-temannya, bahkan tidak jarang kakak-kakaknya ikut menghina dan mengejek kekurangan fisik adiknya ini. Perlakuan teman-temannya dan kakak-kakaknya yang menghina dan mengejek serta mengkecil-kecil kan dirinya membuat ia minder dan tidak mau bergaul, namun dengan kasih sayang dan perhatian yang diberikan oleh ayah dan ibu nya sedikit demi sedikit membuat anak ini mulai dapat menerima dirinya dan mulai dapat bersyukur dengan keberadaan dirinya. Hingga sampai pada suatu kesempatan, ternyata rumah keluarga ini terbakar hebat, kebakaran ini menghanguskan semua benda yang ada dalam rumah itu, dalam keberadaan panic seluruh anggota keluarga itu segera bergegas lari menyelamatkan diri, sebenarnya sang ayah sudah sempat membawa koper yang berisi surat-surat berharga dan surat-surat penting yang sangat dibutuhkan keluarga ini, namun ketika sampai tepat dimuka pintu masuk rumah itu sebuah balok runtuh dan menghancurkan atap rumah itu, membuat ayah ini terkejut dan berlari tanpa sadar kopernya itu tertinggal tepat dimuka pintu masuk rumah itu. Padahal sebenarnya tanpa surat-surat berharga yang memang selalu mereka kumpulkan dalam satu koper itu, mereka akan sama sekali tidak memiliki apa-apa lagi karena semua surat-surat berharga dan surat-surat penting ada dalam koper yang tidak sempat dibawa itu. Surat-surat berharga dan surat-surat penting itu sangat berarti untuk kelanjutan kehidupan keluarga ini terlebih-lebih secara ekonomi, namun ketika sang ayah ingin kembali dan mencoba mengambil koper yang berisi surat-surat penting dari dalam rumah itu, ternyata api yang membakar rumah itu semakin besar dan meruntuhkan atap rumah itu sehingga sang ayah tidak mungkin lagi masuk kedalam rumah karena sudah tidak ada jalan, begitu juga ketika anak pertama dan kedua dari keluarga ini mencoba masuk dan mengambil koper yang tertinggal dimuka pintu masuk rumah itu, mereka juga tidak bisa masuk karena pintu rumah mereka sudah terhalang balok kayu yang runtuh dan menghalangi pintu masuk itu. Tapi ternyata anak ketiga ini melihat walaupun pintu masuk rumah mereka sudah terhalang balok yang runtuh itu namun masih ada celah kecil yang muat untuk ia masuki, maka dengan cepat anak ketiga ini berlari masuk kedalam rumah dan mengambil koper yang berisi surat-surat penting itu lalu kemudian ia berlari kembali keluar melalui celah pintu yang kecil tadi yang memang sangat kecil dan tidak mungkin untuk dimasuki oleh ayah maupun kedua kakaknya. Akhirnya karena usaha anak ketiga ini yang dapat mengambil koper itu melalui celah pintu yang sangat kecil itu, keluarga ini selamat dari keadaan ekonomi mereka, walaupun rumah mereka hangus terbakar namun berkat surat-surat penting dan surat-surat berharga yang berhasil diselamatkan oleh anak ketiga ini, keluarga mereka dapat melanjutkan hidup mereka dan mendirikan rumah mereka kembali.
Memang cerita ini hanya sekedar cerita belaka, namun ada makna indah yang ada dalam cerita tadi, bagaimana anak ketiga tadi yang telah dianggap kecil dan tidak berarti oleh teman-temannya dan bahkan juga sudah dianggap kecil dan tidak berarti oleh kedua kakaknya, namun berkat usaha dan kekecilan anak ini, ia mampu menyelamatkan kelangsungan hidup seluruh keluarganya, ternyata kekecilan anak ini yang tadinya dihina dan diejek, ternyata juga dapat memiliki arti dan bermakna besar untuk kehidupan keluarga mereka.
Firman Tuhan dalam IKorintus 12:12-31 pun menuliskan tentang peranan bagian yang terkecil pun dalam satu tubuh itu sangat berarti dan bermakna bagi seluruh tubuh. Tidak ada bagian yang tidak memiliki arti atau tidak bermakna dalam tubuh, seberapa kecilpun bagian itu tetap berarti dan memiliki perannya bagi kelangsungan tubuh itu. Bahkan bila ada salah satu bagian tubuh yang tidak berfungsi, walaupun itu bagian yang terkecil, tetap saja seluruh tubuh akan merasakan dampaknya. Dimata Tuhan tidak ada hal yang kecil, semua berarti dan memiliki maknanya sendiri-sendiri. Tuhan tidak menciptakan semuanya sama, Ia menciptakan semua memiliki tugas dan artinya sendiri-sendiri, betapapun kecil atau ada kekurangan dalam diri kita tetap saja kita diciptakan Tuhan dengan memiliki arti sendiri dalam kehidupan ini. Ia tidak menciptakan kita karena iseng, Ia menciptakan kita karena ada tugas yang harus kita lakukan, seberapapun kecil atau adanya kekurangan dalam diri kita, tetap saja Ia telah melengkapi kita untuk tugas yang telah Ia berikan untuk kita sehingga bagaimanapun kecilnya atau kekurangannya kita, kita tetap memiliki arti dari tugas yang telah Ia berikan itu.
Rasul Paulus pun pernah mengatakan pada Timotius dalam surat ITimotius 4:12, “jangan seorangpun mengangap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaan dan dalam kesucianmu”. Saat itu Paulus tahu bahwa Timotius merasa kecil karena ia masih muda, Paulus tahu banyak orang mengkecilkan Timotius karena ia masih muda, namun Paulus mengkuatkan Timotius dengan pesannya dalam ayat 12 tadi, yang mengkuatkan Timotius untuk terus melayani, karena memang bagi Tuhan tidak ada yang kecil dan tidak berarti. Bahkan Paulus mengingatkan Timotius agar menjadi teladan bagi orang-orang percaya walaupun ia masih muda dan dianggap kecil oleh orang-orang lain.
Oleh karena itu teman-teman, seperti hal nya Timotius yang mau terus melayani dan dapat menjadi teladan bagi orang-orang percaya walaupun ia masih muda dan dianggap kecil oleh orang-orang lain, demikian pula kita, bagaimanapun keberadaan kita saat ini, apapun kata-kata atau anggapan dan penilaian orang yang mengkecilkan kita karena keberadaan atau kekurangan kita, janganlah itu membuat kita menjadi lemah, minder dan bahkan menjauh serta menyalahkan Tuhan dan tidak lagi mau bersyukur kepada Tuhan, tapi sebaliknya jadilah teladan bagi orang-orang lain melalui perkataan kita, tingkahlaku kita, kasih kita, kesetiaan kita dan kesucian kita yang kita tunjukan kepada sesama, ingatlah tidak ada satupun yang kecil dan tidak berarti dimata Tuhan. Kita semua diciptakan dengan tugas masing-masing, kitapun diberikan kemampuan untuk menjalankan tugas itu, tidak ada satupun yang tidak bermakna dihadapan Tuhan. Oleh karena itu teman-teman, marilah kita terus dan selalu bersyukur bagaimanapun keberadaan kita, karena bagiNya setiap kita berharga dan berarti dihadapanNya.
Amin.

1 komentar:

  1. Casino at Marysville - Mapyro
    Find the BEST gambling location 광주광역 출장마사지 in Marysville, MN with a 메이피로출장마사지 map. Visit the casino at Marysville. You 충주 출장샵 can search for slots, 당진 출장마사지 table games and more at 태백 출장마사지

    BalasHapus