Rabu, 04 November 2009

Hosana...Hosana VS Salibkan Dia...salibkan Dia.

Utara dan selatan, api dan air, pujian dan cacian, hosana dan salibkan Dia. Itu semua adalah dua hal berbeda, berlawanan serta bertolak belakang. Dua hal yang sepertinya sulit ataupun hampir mustahil untuk dijadikan satu. Namun bila kita lihat dalam Alkitab, ternyata orang-orang di Yerusalem dapat berbuat hal yang berlawanan dan bertolak belakang itu menjadi satu. Bila kita lihat dalam Markus 11:1-11, disana kita melihat bagaimana orang-orang di Yerusalem begitu bersemangat dan antusias ketika menyambut Yesus yang datang ke Yerusalem dengan menunggangi keledai, mereka berseru-seru dengan gembira hosana..hosana diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan. Begitu indahnya pujian-pujian yang diberikan orang-orang di Yerusalem untuk menyambut Yesus, bahkan mereka menebarkan pakaian mereka serta ranting-ranting hijau untuk mengalasi jalan tempat Yesus akan melintas. Namun tidak lama kemudian di perikop yang lain, Markus 15:1-15, kita melihat orang-orang yang sama, yaitu orang-orang di Yerusalem berseru-seru salibkan Dia…salibkan Dia. Sedih sekali bila mengingat belum lama mereka berseru hosana…hosana, kemudian mereka berseru salibkan Dia…salibkan Dia. Dua hal yang bertolak belakang, yang sulit untuk disatukan namun ternyata dilakukan oleh orang-orang di Yerusalem. Mungkin ketika kita membaca dua perikop yang bertolak belakang ini, kita memikirkan mengapa orang-orang di Yerusalem begitu dapat cepat berubah bahkan berubah total. Memang ada beberapa hal yang mungkin dapat menjadi sebab atau alasan mengapa orang-orang di Yerusalem dapat berubah seperti itu, mungkin salah satu alasannya adalah mereka terbujuk oleh omongan-omongan para imam-imam kepala yang memang sudah membenci Yesus. Namun di hal lain kita juga dapat melihat bahwa factor iman atau pengenalan mereka tentang Yesus juga merupakan salah satu hal yang membuat mereka dapat berubah seperti itu, iman mereka dan pengenalan mereka terhadap Yesus ternyata tidak cukup baik dan benar untuk membuat mereka benar-benar percaya, beriman dan mengenal Yesus dengan benar, sehingga ketika mereka mendengar omongan-omongan dan bujukan-bujukan dari iman-imam kepala, mereka goyah dan tidak lagi dapat berpegang pada iman serta pengenalan mereka kepada Yesus.
Teman-teman, mungkin kita bukanlah orang yang berseru-seru salibkan Dia…salibkan Dia, namun bila kita mau jujur, mungkin sekali dalam tingkah laku kita sehari-hari kitapun seperti orang-orang di Yerusalem yang berseru-seru hosana..hosana serta salibkan Dia…salibkan Dia.
Hari minggu kita begitu bersemangat menaikan puji-pujian kepada Tuhan, bahkan tidak jarang beberapa lagu yang dinyanyikan membuat kita sedikit menitikan air mata karena harunya, kita bersemangat mendengarkan penjelasan Alkitab yang dibawakan oleh Pendeta. Namun hari senin, selasa, ketika datang pencobaan-pencobaan, halangan-halangan, kesulitan-kesulitan atau bahkan kesenangan-kesenangan, membuat kita lupa apa yang baru saja kita lakukan pada hari minggu kemarin, kita berubah total, kita tidak lagi memuji Tuhan, dengan mulut yang sama yang hari minggu lalu kita pakai untuk memuji Tuhan kini kita pakai untuk mempertanyakan dimana Tuhan, kita berontak dan mengatakan Tuhan tidak adil, Tuhan tidak sayang dan memperdulikan saya.
Atau mungkin tingkah laku kita, ketika hari minggu kita begitu ramah, menyapa orang dengan senyum dan penuh kasih, memperhatikan dan menolong yang membutuhkan, persis seperti yang dikehendaki Tuhan. Namun ketika hari senin, selasa, ketika tekanan dalam kerjaan, tekanan dalam pelajaran, tekanan dari pacar, tekanan keuangan, membuat kita lupa apa yang telah kita lakukan hari minggu yang lalu, kita berubah total menjadi orang yang pemarah, orang yang egois, orang yang serakah,orang yang mementingkan keinginan kita sendiri, orang yang tidak lagi mau memperhatikan sesama, kita melakukan semua hal yang membuat Tuhan sedih.
Mungkin sekarang bukan lagi omongan-omongan atau bujukan-bujukan imam-imam kepala yang membuat kita berubah seperti itu. Mungkin sekarang kekuatiran kita, kekuatiran akan pekerjaan kita, kekuatiran akan pelajaran kita, kekuatiran akan kesehatan kita, kekuatiran akan keuangan kita, ataupun kekuatiran-kekuatiran kita yang lain yang membuat kita berubah, seperti orang-orang di Yerusalem yang memuji-muji Tuhan namun kemudian berteriak salibkan Dia…salibkan Dia .
Namun satu yang sama, seperti orang-orang di Yerusalem yang dapat terbujuk oleh omongan-omongan imam-imam kepala karena iman dan pengenalan mereka yang kurang atau pengenalan mereka yang tidak benar akan Yesus. Demikian juga kita, mungkin karena iman dan pengenalan kita yang kurang atau pengenalan kita yang tidak benar akan Yesus yang membuat kita berubah ketika menghadapi kekuatiran-kekuatiran dalam hidup kita. Kita hanya mau mengenal Yesus sebagai Allah yang harus menuruti semua keinginan kita, kita hanya mau mengenal Yesus sebagai Allah yang harus selalu memenuhi ambisi kita. Maka ketika semua keinginan atau ambisi kita tidak terpenuhi, dengan segera kita berpaling dan meninggalkan Tuhan.
Oleh karena itu teman-teman, marilah mulai hari ini kita sama-sama memperbaiki iman dan keyakinan kita akan Yesus serta pengenalan-pengenalan kita denganNya. Marilah kita meningkatkan pengenalan kita kepada Yesus melalui doa-doa, saat teduh, serta tekun membaca dan mempelajari Alkitab dengan benar. Dengan iman dan pengenalan kita yang benar akan Yesus, akan membuat kita mampu melewati dan menghadapi cobaan, masalah-masalah maupun kekuatiran-kekuatiran hidup kita tanpa membuat kita berubah dari memuji Tuhan menjadi meninggalkanNya. Kita tidak akan lagi mendapati mulut kita yang hari minggu kita pakai untuk memuji Tuhan namun hari-hari berikutnya kita meragukan bahkan mencibir Dia. Kita tidak akan lagi menemukan sikap yang baik serta berkenan kepadaNya yang kita lakukan pada hari minggu namun hari-hari selanjutnya sikap kita menjadi egois, mementingkan diri sendiri dan menyedihkan Tuhan.
Kiranya iman serta pengenalan kita yang benar akan Yesus, akan memampukan kita senantiasa kuat berjalan dijalanNya dan membuat kita menjadi AnakNya yang selalu patuh melakukan kehendakNya, serta tidak berubah seperti orang-orang yang tidak mengenalNya.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar