Senin, 18 Januari 2010

Tidak Ada Yang Tidak Berarti.

Adakah diantara teman-teman yang pernah atau mungkin saat ini sedang merasakan bahwa diri teman-teman tidak berarti atau tidak berguna?? Perasaan putus asa, tidak berarti dan tidak berguna seperti itu yang mungkin menjadi salah satu penyebab banyaknya kaum muda melakukan bunuh diri dengan meloncat dari gedung tinggi yang sering sekali terjadi belakangan ini. Memang banyak alasan yang mungkin dapat membuat kita menjadi putus asa, merasa tidak berarti dan tidak berguna, mulai dari karena masalah ekonomi, masalah pekerjaan, masalah kesehatan, masalah dengan keluarga bahkan sampai masalah putus cinta dapat menjadi alasan untuk kita menjadi putus asa, tidak berarti dan tidak berguna. Memang tidak mudah membuat kita merasa tidak putus asa ketika kita sedang mengalami atau menghadapi masalah yang mungkin bagi orang lain masalah itu kecil dan sederhana, namun bagi kita mungkin saja masalah kecil dan sederhana itu menjadi suatu masalah yang besar yang akhirnya membuat kita putus asa dan merasa diri kita tidak berarti dan tidak berguna.
Memang tidak mudah mengatasi perasaan putus asa, merasa tidak berarti dan tidak berguna itu, namun bukan berarti tidak ada cara dan kita tidak mungkin untuk dapat mengatasi perasaan putus asa perasaan tidak berarti dan perasaan tidak berguna itu. Saya pun pernah merasakan perasaan diri saya ini tidak berarti dan tidak berguna lagi, untuk saya masalah kesehatan saya yang sering kali membuat saya jatuh dan merasa bahwa hidup dan diri saya tidak berarti dan tidak berguna lagi, mungkin bagi sebagian orang masalah kesehatan adalah masalah kecil, namun bagi saya masalah kesehatan saya ini menjadi masalah besar yang sering kali sulit untuk saya hadapi. Namun saya ingat perkataan seorang Pendeta yang selalu dapat membangkitkan semangat saya kembali untuk menemukan arti dan makna hidup saya sesuai dengan rencana Tuhan bagi hidup saya. Pendeta tersebut memberikan sebuah ilustrasi tentang organ tubuh kita. Ilustrasinya suatu ketika para organ tubuh, tangan, kaki, mulut, mata, telinga sedang mengadakan rapat tanpa mengundang perut, mereka rapat dan membahas tentang perut yang dianggapnya terlalu diistimewakan oleh Tuhan, “bayangkan perut tidak pernah susah-susah bekerja tapi selalu saja kita berikan dia makanan”, begitu kata-kata para organ tubuh yang lain. “saya saja dari pagi sudah harus berjalan berkilo-kilo meter untuk bekerja untuk mencari makan, sedangkan perut enak-enakan diam saja, tidak bekerja”, begitu kata kaki. “iya, saya pun harus susah-susah mengangkat sendok dan bahan-bahan makanan yang lain yang harus saya angkat dan kirim ke mulut”, kata tangan. “sedangkan saya harus cape mengunyah dan menjadikan bahan makanan itu menjadi lembut dan siap untuk ditelan”, kata mulut. “kami pun sibuk melihat, memperhatikan dan mendengar bahwa ada makanan yang enak yang layak untuk tubuh”, kata mata dan telinga. Akhirnya mereka berkesimpulan bahwa memang benar ternyata perut adalah satu-satunya organ tubuh yang tidak berarti dan tidak berguna karena ia samasekali tidak bekerja dan hanya selalu diberikan makan oleh organ-organ yang lain. Akhirnya mereka memutuskan untuk berdemo dan tidak lagi mau memberikan makanan kepada perut, agar perut mau berusaha sendiri mencari makanan untuk dirinya. Hari-hari berlalu, perut mulai merasakan sakit karena tidak ada makanan yang masuk, melihat perut mulai merasakan sakit, para organ yang lain mulai bersorak kegirangan karena mereka merasa sukses menghukum perut. Namun ketika mereka sedang bersorak kegirangan karena merasa menang, mata mulai merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya, ia mulai berkunang-kunang. Tak lama kemudian telinga dan mulut pun mulai juga merasakan ada yang tidak beres, mereka merasakan telinga berdengung dan mulut menjadi asam. Tangan dan kaki pun tidak luput dari dampaknya, tangan dan kaki mulai bergetar karena tidak ada tenaga yang dihasilkan dari makanan. Sampai akhirnya semua organ-organ tubuh itu berhenti bekerja dan mati karena tidak ada lagi energy dari suplai makanan yang dapat menopang kegiatan organ-organ tubuh itu.
Mungkin ilustrasi tadi terlihat sangat sederhana, namun dibalik kesederhanaan ilustrasi itu ternyata ada makna yang sangat dalam dan sangat berarti dari ilustrasi tadi. Ilustrasi tadi ingin mengatakan ternyata Tuhan tidaklah menciptakan sesuatu begitu saja dan Tuhan tidak lah menciptakan sesuatu yang tidak berarti dan tidak berguna. Tuhan menciptakan semua berarti dan berguna sesuai dengan kegunaan dan artinya sendiri-sendiri, Tuhan memiliki rencana yang indah pada setiap yang Ia ciptakan. Lihatlah bunga yang ada ditepi-tepi jalan, mungkin bagi beberapa orang bunga-bunga itu sama sekali tidak berarti dan tidak berguna, tapi coba perhatikan, ternyata bunga itupun berarti untuk menghiasi jalan yang gersang dan juga mungkin bunga itu berarti untuk sedikit membantu mengurangi polusi udara yang ada. Lihat juga lebah yang mungkin bagi sebagian orang dianggap sebagai binatang yang tidak berguna, tidak berarti dan bahkan menjadi binatang yang membahayakan karena menyengat, namun kenyataannya lebah sangat berguna dengan madunya dan juga lebah sangat berguna untuk penyerbukan bagi pohon buah disekitarnya.
Jadi teman-teman, ingat satu hal, tidak ada satupun yang Tuhan ciptakan tidak berarti dan tidak berguna. Setiap citaanNya memiliki arti dan kegunaannya sendiri-sendiri. Sekarang tinggal tugas kita mencari tahu arti dan tanggung jawab kita dalam hidup ini, yang sesuai dengan rencana Tuhan bagi setiap kita dengan cara selalu mendekatkan hidup kita denganNya sehingga kita menjadi peka akan rencanyaNya bagi kita. Marilah teman-teman mulai saat ini kita lawan perasaan putus asa, perasaan tidak berarti dan tidak berguna itu dengan selalu memegang teguh iman kita, bahwa Tuhan menciptakan kita dengan arti, tugas dan tanggung jawab tersendiri sesuai dengan rencanaNya bagi kita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar